Bercerita tentang sejarah awal mula dibangunnya Masjid ini.
Imam besar Masjid Besar Nurul Iman menceritakan, bahwa dahulu sebelum Masjid ini dibangun dulunya lahan yang sekarang ini didirikan Masjid Besar Nurul Iman merupakan sungai.
Baca Juga:
Kasus Pemalsuan Surat Tanah, PJ Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka
Pertama sekali masjid di Kijang dibangun berupa bangunan surau kecil yang terletak di kawasan perkantoran PT. Aneka Tambang.
Kemudian pada tahun 1961 masyarakat Kijang sepakat untuk mendirikan sebuah bangunan masjid.
Pada saat itu Pulau Bintan yang dahulunya sempat menggunakan mata uang KR turun nilai dan tidak bisa digunakan alhasil pembangunannya pun diambil alih oleh PT Aneka Tambang.
Baca Juga:
Pemprov Kepri Usulkan Anggaran Pembangunan Jalan Lintas Barat Bintan Rp 120 Miliar
"Jadi pada waktu itu masyarakat sepakat untuk mendirikan sebuah masjid,namun seiring berjalannya waktu pembangunan masjid diambil alih oleh PT. Aneka Tambang.
Pada waktu itu disebutlah masjid ini dengan nama “Masjid Raya,” ujar mantan Ketua Masjid Besar Nurul Iman dari tahun 1983 ini.
Lanjutnya, pembangunan awal masjid Besar Nurul Iman dinakhodai oleh Hasibuan yang pada saat itu menjabat sebagai Camat pertama Bintan Timur.